13 April 2011

sedikit analisis tentang pembajakan

barusan aja selesai berdiskusi ringan bersama anggota kelompok di mata kuliah indepth reporting. kita berdiskusi tentang industri musik di Indonesia. di diskusi kelompok, kita membahas tentang industri musik yang cenderung stagnan dan diwarnai dengan pembajakan.

di blog ini, aku mau membahas lebih dalam pembajakan. tapi bukan membahas faktor ataupun sebab akibat, soalnya sampe tadi kita ngebahas itu mandeg ditengah jalan. aku mau mengkatogerikan pembajakan. langsung aja:

1. pembajakan komersil
pembajakan ini biasa dijumpai di pinggiran jalanan dan berkedok penjual VCD. ya walaupun yang dijual disini bukan hanya VCD, tapi ada DVD, CD, dan MP3, tapi tetep aja terkenalnya disebut penjual VCD. semua barang disini bisa dipastikan bajakan. dikarenakan bajakan, harganya pun murah. disini, keuntungannya adalah kita bisa memilih dan mencoba sebelum membeli, jadi kalo gak cocok, label yang uda dibuka bisa tutup lagi. beda sama yang asli kalo uda buka segel bearti membeli.
orang yang menjual disini pasti karena kebutuhan dia dalam sehari-hari. jadi aku menyebutnya dia pembajak yang butuh uang alias komersil.
oiya, barang dilapaknya, biasanya yang mainstream. jadi kalo kita mencari CD dari efek rumah kaca. bakalan susah dapetnya. tapi video yang cuma ada di youtube seberti videonya norman dan sinta jojo banyak dijual disini.


2. pembajak sukarela
"di, koe ana lagune endah rhesa sing anyar, le ndue aku ngopi ya". inti dari kalimat disamping adalah temanku meminta copi dari dari lagu sebuah band yang baru rilis-an dan aku punya CDnya. nha, disini aku sering dilematis. apakah jika temenku ngopi materi album tersebut, apakah udah disebut pembajakan? apakah setengah asli?
pembajakan disini, biasanya tidak pake uang, alias menyebarkan secara perseorang dengan motif kesamaan kesenangan ataupun motif lainnya.

3. pembajak baik hati
ini sering kita jumpai di internet. dimana web-web yang isinya lagu bajakan semua. jadi kita tanpa harus susah-susah. dan hanya membayar untuk tagihan internet. kita bisa mendapatkan jutaan lagu disana. aku tidak munafik, aku pun senang dengan adanya pembajak baik hati ini, karena kita bisa mendapatkan rilisan yang memang uda gak edar lagi. jadi kepaksanya kita download.

ya itulah kategori pembajak menurutku. aku sendiri gak bisa bilang stop pembajakan, karena aku juga penikmat musik yang kudapatkan dari hasil membajak. tapi aku berusaha membeli rilisan lokal yang sesuai seleraku.
masih ingat dulu ngubek-ngubek MP3 di abang tukang VCD, masi inget ngebawa flash disk 2 gb buat copi lagu punya temen, dan barusan saya mendownload lagu.

intinya, terserah kalian aja. orang yang nonton konser aja yang persiapannya bawa kaos band yang akan tampil aja belum tentu lagu yang mereka dengerin itu dari barang original.

No comments:

Post a Comment

Silahkan memberi komentar atau apapun di sini