29 April 2013

Iron Man 3 [Review]


Welcome to summer.
Kenapa saya suka summer (musim panas) padahal di Indonesia, tidak mengenal apa itu musim panas. Yah, salah satunya yang membuat saya suka adalah film amerika yang rilis di musim panas. Saya belum tahu, apakah april sudah masuk musim panas, tapi salah satu film pengisi musim panas sudah rilis. Tanggal 25 april 2013. Judulnya pasti kalian tahu, tapi untuk yang tidak tahu, ini judul filmnya; Iron Man 3.


Di postingan kali ini, saya akan membahas sedikit film yang baru saja saya tonton ini, film yang merupakan sekuel dari dua pendahulunya yang berjudul Iron Man 1 dan Iron Man 2. Oke, kita lihat dulu apa yang berbeda dari film ini dan film sebelumnya. Robert downey jr masih iron man, Gwyneth Paltrow masih pepper potts, Don Cheadle masih sebagai Rhodes, lalu apa yang beda? Ternyata yang berbeda adalah sutradaranya. 

Di dua film sebelumnya, sutradara film ini adalah jon favreau, sedangkan di film ini, jon favreau menjadi eksekutif produser, dan menjadi happy hogan. Yang menggantikan sebagai sutradara adalah Shane Black. (pantes kenapa di film ini banyak adegan bernuanasa kelam, yah walaupun masih ada ‘sisi’ komedi di sekitarnya.)

Filmnya dikemas apik, cocok buat film musim panas. Itu mungkin review singkat saya. Kenapa? Yah, di openingnya aja, kita sudah disuguhkan secuil cuplikan klimaknya, apalagi ditambah narasi yang bagus Robert downey jr. bla bla bla bla. Jeger,  muncul mandarin (Ben Kingsley), berantem sama killian (Guy Pearce) hahahaha, wow, tahan nafas. Dan terakhir hela nafas. Sengaja saya bikin begitu karena jika saya teruskan bakal menurunkan rasa penaasaran terhadap film ini. Menurut saya, film ini mending di tonton daripada kalian membaca review yang mengandung spoiler. 

Nilai? Jika saya disuruh menilai, mungkin saya akan menilai 8/10.
Segitu review(?) dari saya, oiya sedikit saran, jangan terpaku dari trailer yang kalian tonton. Karena film ini berbeda dengan apa yang trailer suguhkan.
Terakhir, semoga ini menjadi film iron man terakhir. Tidak ada lagi film iron man 4 (yah, walaupun dibuat, mungkin saya sedikit kecewa tapi saya tonton juga) karena ending di film ini cukup untuk sebuah epic petualang yang bejudul iron man. 

Iron man, kalo kamu mau nongol, di seri film the avenger aja yah. 

17 April 2013

bangun lagi dong lupus [review]

Akhirnya kemarin liat film Indonesia di bioskop. Udah lama gak nonton film indoenesia di bioskop, terakhir nonton itu modus anomali. Alasan kenapa gak nonton film Indonesia di bioskop  ya karena menurut saya mutu film di Indonesia masih kuranglah, soalnya yang film Indonesia bagus kebanyakan hasil adaptasi dari novel. Gak asik juga, udah baca bukunya, uda tau spoilernya dong.

Malah ngelantur, hal yang saya sebutin di atas saya abaikan sekedar untuk nonton film adaptasi dari novel yang terkenal di era 80-90’an, lupus. Judul filmnya yang kemarin saya tonton adalah bangun lagi dong lupus. Yah, mungkin karena udah lama, perlu dibangunin lagi lupusnya.


Film yang diproduseri oleh eko patrio ini sebenarnya lumayan bagus. Saya sendiri memberi nilai 7 untuk film ini. Apalagi untuk acha septriasa yang menurut saya pas meranin popi. Lupus yang diperanin oleh Miqdad Addausy sebenarnya kurang dapet lupus-nya. Iya sih, ngemut permen karet, tapi jambulnya kurang tuh. Jahilnya juga kurang.

Sebenarnya kurang ‘elok’ kalo membandingkan sama film-film terdahulu. Tapi untuk saya yang hidup di era 2000 awal, sinetron lupus masih terngiang-ngiang di kepala saya. Theme song yang kayak gini: “bangun dong lupus, ayo bangun, bangun dong lupus, pagi menjelang….” Masih belum tergantikan sama theme song film bangun lagi dong lupus.

Cerita yang diangkat di film bangun lagi dong lupus ini mungkin punya maksud menggabungkan beberapa cerita di novelnya. Cerita jadian sama popi, boim di kejar debt kolektor, dll. Tapi entah kenapa, saya merasa ending film ini kurang dapet ya. Apa karena kebanyakan cerita yang diangkat, jadi gak focus mau yang mana yang dijadiin main plotnya.

Oiya, ngomongin lupus tidak lupa oleh sohibnya lupus, yaitu boim dan gusur. Dan satu lagi failnya film ini adalah gusur, kenapa gusur di film ini bersih banget, gak keliatan dekil-dekilnya, beda sama fahmi bo yang pas menurut saya. Kalo boimnya sih ini yang bagus, dia bisa dijadiin the next fanny fadillah karena aktingnya di film ini. satu lagi, disini ada anto yang kenapa jadi kutu buku banget ya. duh, lupa nama yang meranin boim, gusur, anto, mau googling males. nanti pada googling sendiri aja yah.

Kenapa kayaknya kurang bermutu ya tulisan ini, tapi gapapa deh ya. Saya nyoba ngetiknya cepet, cuma dua puluh menit-an . Di enjoy in ya. Kalo mau nonton film ini, silahkan aja. Bagus kok. Tapi jangan nyesel karena gusurnya kurang dapet.