melihat siswa-siswi-siswai sma yang sedang arak-arakan dijalan karena lulus sekolah, mengingatkan kembali saya pada moment tiga tahun yang lalu. ketika saya juga arak-arakan karena lulus.
buat saya, momen kelulusan di waktu itu mempunyai nilai yang lebih dibandingkan teman-teman yang lain. kenapa? karena saya telah dihantui perasaan tidak lulus lebih dari sebulan. pokoknya setelah uan, saya langsung ragu kalau saya lulus. maklum, jawaban mata pelajaran ekonomi, matematika dan geografi saya kalau dicocokkan sama jawaban yang dibuat sama guru saya, pertanyaan yang berhasil saya jawab dengan benar gak sampai setengahnya.
hal yang serupa juga dialami oleh teman saya beda sekolah. masih inget ketika dia menulis butuh keajaiban untuk lulus.
masih inget juga ketika sehari sebelum pengumuman ujian, saya duduk sepanjang hari di ruang tamu. bukan untuk menanti 'tamu', melainkan berdoa agar tidak ada 'tamu'. 'tamu' yang saya maksud adalah guru yang datang ke rumah murid yang tidak lulus. sampai jam sembilan malam saya di ruang tamu. setelah itu saya sms an sama pacar saya saat itu, dan ia menyakinkan kalau saya lulus. saya mengiyakan dan terus berdoa juga sih.
dan tengah malam, teman sekolah saya sms, dia ngasih tahu kalau satu sekolahan lulus semua. tapi entah kenapa, saya gak percaya. paginya juga dapet sms kayak begituan lagi. dan saya lagi-lagi tidak percaya. malahan bangun tidur, bukannya langsung mandi malah nongkrong di ruang tamu, dan berharap tidak ada 'tamu' yang dateng.
pukul sembilanan saya berangkat sekolah, dengan pikiran mengawang-awang. memikirkan kalau pas saya berangkat, malah ada 'tamu' yang dateng. sampai sekolah pun saya tiap lima menit ngecek hp, apakah ada sms dari rumah. hahaha, dan waktu yang ditentukan pun tiba, pukul sepuluh, pengumuman di beri tahu. dan saya lulus. gak peduli berapa nilainya, yang penting saya lulus.
saya lulus. dan saya mengabari teman saya yang di lain sekolah, kalau saya lulus. dan dia juga ternyata lulus. memang keajaiban itu datang, saya lulus, teman saya lulus, sekolah saya lulus 100% dan saya pilok-pilokan. yes, gak jadi ikut paket c bareng. setelah itu, masih inget saya sms pacar saya, 'kalo aku gak lulus, kamu masih mau kan pacaran sama aku?' dan dijawab 'iya (lanjutannya lupa haha)'.
hahaha, gak kerasa uda tiga tahun saya meninggalkan sma. masi sering kangen sma. walaupun saya sering bolos, masih labil, kata pak alm chrisye, masa masa paling indah tuh disekolah. dikampus mah komplikatet hahaha
masi sering kangen ngeliat pacar yang sering telat masuk sekolah.
buat saya, momen kelulusan di waktu itu mempunyai nilai yang lebih dibandingkan teman-teman yang lain. kenapa? karena saya telah dihantui perasaan tidak lulus lebih dari sebulan. pokoknya setelah uan, saya langsung ragu kalau saya lulus. maklum, jawaban mata pelajaran ekonomi, matematika dan geografi saya kalau dicocokkan sama jawaban yang dibuat sama guru saya, pertanyaan yang berhasil saya jawab dengan benar gak sampai setengahnya.
hal yang serupa juga dialami oleh teman saya beda sekolah. masih inget ketika dia menulis butuh keajaiban untuk lulus.
masih inget juga ketika sehari sebelum pengumuman ujian, saya duduk sepanjang hari di ruang tamu. bukan untuk menanti 'tamu', melainkan berdoa agar tidak ada 'tamu'. 'tamu' yang saya maksud adalah guru yang datang ke rumah murid yang tidak lulus. sampai jam sembilan malam saya di ruang tamu. setelah itu saya sms an sama pacar saya saat itu, dan ia menyakinkan kalau saya lulus. saya mengiyakan dan terus berdoa juga sih.
dan tengah malam, teman sekolah saya sms, dia ngasih tahu kalau satu sekolahan lulus semua. tapi entah kenapa, saya gak percaya. paginya juga dapet sms kayak begituan lagi. dan saya lagi-lagi tidak percaya. malahan bangun tidur, bukannya langsung mandi malah nongkrong di ruang tamu, dan berharap tidak ada 'tamu' yang dateng.
pukul sembilanan saya berangkat sekolah, dengan pikiran mengawang-awang. memikirkan kalau pas saya berangkat, malah ada 'tamu' yang dateng. sampai sekolah pun saya tiap lima menit ngecek hp, apakah ada sms dari rumah. hahaha, dan waktu yang ditentukan pun tiba, pukul sepuluh, pengumuman di beri tahu. dan saya lulus. gak peduli berapa nilainya, yang penting saya lulus.
saya lulus. dan saya mengabari teman saya yang di lain sekolah, kalau saya lulus. dan dia juga ternyata lulus. memang keajaiban itu datang, saya lulus, teman saya lulus, sekolah saya lulus 100% dan saya pilok-pilokan. yes, gak jadi ikut paket c bareng. setelah itu, masih inget saya sms pacar saya, 'kalo aku gak lulus, kamu masih mau kan pacaran sama aku?' dan dijawab 'iya (lanjutannya lupa haha)'.
hahaha, gak kerasa uda tiga tahun saya meninggalkan sma. masi sering kangen sma. walaupun saya sering bolos, masih labil, kata pak alm chrisye, masa masa paling indah tuh disekolah. dikampus mah komplikatet hahaha
masi sering kangen ngeliat pacar yang sering telat masuk sekolah.
No comments:
Post a Comment
Silahkan memberi komentar atau apapun di sini